Kenalan yuk!

"Buku itu dipakai?" Seorang pria berkacamata frameless menunjuk sebuah buku tebal yangbada dihadapanku.

"Eh," aku tergagap. Bukan karena pertanyaannya tapi karena tatapan matanya yang tajam persis seperti panah cupid, menghujam langsung ke hati.

"Halo," dia melambaikan tangannya di depan wajahku, "bukunya kamu pakai?"

"Eh, enggak." Aku mengangsurkan buku itu ke hadapannya. "Ini kalau mau kamu pakai."

"Thanks," dia mengambil buku itu dan segera kembali tenggelam dalam buku-buku dan entah apa yang sedang dikerjakannya.

Pria itu, good looking. Dia tidak tampan tapi ada sesuatu pada dirinya yang berhasil menarik perhatianku. Konyolnya sekarang aku tidak bisa kembali berkonsentrasi dengan bacaanku.

15 menit dan aku masih berkutat pada halaman yang sama. Entah apa yang terjadi padaku, tapi setiap selesai membaca satu kalimat wajah pria itu kembali terbayang dan aku kembali mencuri pandang ke arahnya.

DEG!

Kali ini aku tertangkap badah ketika sedang mencuri pandang ke arahnya. Pipiku langsung memanas dan terburu aku mengalihkan pandanganku ke buku yang terbuka di hadapanku.

"Ehem," aku penasaran kenapa dia berdehem tapi terlalu malu untuk mengangkat wajahku.

Aku sedang berpura-pura membaca ketika sebuah sobekan kertas diletakkan di atas halaman yang sedang aku baca, pura-pura aku baca.

Segera aku membaca tulisan tangan yang ada tertera di sana. Sebuah kalimat singkat yang membuatku tersenyum manis.

Kenalan yuk?