Wednesday, February 4, 2015

[Review Suka-Suka]: Muse


Detail: 
Judul       : Muse
Penulis    : Devania Annesya
Penerbit  : Grasindo
Terbit      : November 2014
Halaman : 200 halaman
ISBN      : 978602251747

Blurb: 

Aku sahabat dari istrimu, tempat kau biasa mendiskusikan segala hal. Aku sahabat dari istrimu, tempat di mana kau selalu meminta nasihat dalam menghadapi kegilaan istrimu. Aku sahabat dari istrimu, dan aku cinta padamu. 

Jatuh cinta pada Jonas adalah apa yangtidak pernah Renatha rencanakan. Namun begitulah adanya, ia jatuh cinta pada Jonas, suami dari Nadia-sahabatnya. Mulanya itu hanya sebuah rasa tanpa perlu mendapat pengakuan. Mulanya...

"Mau sampai kapan kamu lari, hm?" 
"Kenapa tidak? Kalau perlu aku lari lagi sekarang. Aku akan pergi ke tempat di mana aku tidak akan menemukan satu orang pun yang mengetahui masa laluku. Terutama kamu! Adalah sebuah kesalahan memercayaimu malam itu!" 

Ulasan:

Dy memulai membaca novel ini dengan ketertarikan tinggi. Kolaborsi kaver yang menarik dan judul -Dy selalu memiliki ketertarikan dengan segala yang menggunakan nama dewa inspirasi- membuat Dy memutuskan untuk membeli dan kemudian membacanya. Segera. Padahal ada banyak tumpukan buku yang mengantri untuk Dy baca. 

Lucky me, ternyata salah satu tokoh di novel ini adalah seorang penulis! Langsung aja novel ini Dy pilih untuk menjadi reviewan pertama dari RC Author vs. Chef. Sayangnya, ketertarikan yang menggebu perlahan luntur hingga nyaris tidak bersisa sedikitpun bahkan sebelum Dy menyentuh bab ketiga. Alasan Dy tetap membaca novel ini sampai selesai hanya karena: 
1. Janji pada diri sendiri untuk menyelesaikan semua novel yang Dy baca. Tanpa terkecuali. 
2. Tokoh penulis sehingga novel ini cocok untuk RC Author vs. Chef

Sampai bab ketiga, Dy masih bingung dengan tujuan cerita. Rasanya hanya memutari tempat yang sama yang sayangnya tidak memberikan apa pun. Jangankan untuk mengenal konflik yang dibangun oleh penulis, Dy bahkan masih berusaha meraba karakter tokoh-tokoh yang ada, termasuk karakter tokoh utama, Renatha. Kalau boleh jujur, sampai akhir Dy hanya menangkap kalau Renatha dan Nadia -sebelum akhirnya dia menikah- adalah pramugari cantik yang doyan one night stand. Selebihnya? Karakter tokoh kabur. Blur. 

Untuk perkembangan cerita, seperti yang disebut di atas, rasanya hanya memutar di tempat yang sama. Mengumbar hidup Renatha yang nyaris tidak pernah bahagia dan pembenaran atas rasa cinta yang muncul kepada suami sahabatnya. Klimaks? Maaf, Dy bahkan tidak tahu di mana letak klimaksnya. Semuanya terasa datar tanpa ada perkembangan yang berarti. Perceraian Jonas dan Nadia seharusnya bisa menjadi klimaks yang menarik, tapi sayang, eksekusi yang terburu-buru membuatnya hanya sekedar menjadi adegan tidak berarti. Pun adegan Renatha kembali dan mengunjungi sekolah Raisa. Hambar. 

POV orang ketiga yang digunakan juga tidak banyak membantu. Seharusnya POV orang ketiga serba tahu yang digunakan akan membuat pembaca mengenal karakter tokoh tapi itu tidak berlaku di sini. 

Alur yang digunakan campuran. Sebagian besar alur maju tetapi penulis menyelipkan potongan kisah masa lalu pada tokoh. Sebenarnya tidak ada masalah dengan alur yang digunakan penulis tetapi menjelang akhir, Dy sempat bingung dengan alur yang melompat jauh. Mungkin keterangan waktu akan sedikit membantu. 

Oh iya, untuk tokoh penulis yang ada di novel ini sejujurnya sedikit membingungkan. Penulis memiliki kantor dan memiliki jam kerja dari pukul 9 sampai pukul 5? Well, dia penulis apa ya? Kalau penulis web content bisa saja, tapi untuk penulis novel? Ah, mungkin Dy saja yang kurang jeli membacanya, 

Overall, buku ini tidak terlalu berkesan untuk Dy. Tapi salut untuk usaha penulis meramu tema ini dengan berbeda serta twist yang dihadirkan walau kurang sukses.  

Mba Devania Annesya, ditunggu karya selanjutnya!




No comments:

Post a Comment