pagi belum lama terbangun dari tidurnya, fajar yang memecah kegelapan bahkan belum hadir, masih terkalahkan oleh kepekatan yang menguat. sedang aku baru beberapa saat yang lalu tersadar dari alam mimpi, dan aku sudah merindukan senja.
hanya ingin pagi ini cepat berlalu, berganti dengan siang yang terik, lalu menghadirkan petang yang akan ditutup dengan senja.
sepotong senja yang aku rindukan.
senja, dengan aroma yang tak tergantikan.
senja, ketika matahari memilih untuk menghilang setelah sesaat bertemu dengan bulan,
hanya sekedar melepas kerinduan, tanpa kata,
senja, ketika langit berhias dengan warna yang tak mungkin hadir pada siang hari.
senja, ketika kamu akan kembali padaku, dan bersama kita akan menghantarkan kepergian hari,
dan menanti hadirnya malam yang syahdu..
tapi kini senja adalah ketika aku menatap kesenduan langit seorang diri
karena, kamu tidak pernah kembali lagi,
tidak pernah akan kembali lagi, ke sisiku,
mungkin saat ini, senja yang hadir akan kamu habiskan serang diri, atau bersama dengannya,
entahlah,
yang aku tahu, kamu tidak akan pernah lagi menghabiskannya bersamaku
masih berhakkah aku merindukan senja?
No comments:
Post a Comment