Entah siapa yang salah dalam hal ini. Aku bingung dan kamu mungkin tidak paham bahkan tidak menyadarinya.
Kemarin aku memintamu untuk pergi, meninggalkanku seorang diri.
Kemarin aku menegaskan jarak dengan tinta yang tak mungkin terhapus.
Dan sekarang aku merindumu.
Aku merindu perbincangan absurd kita.
Aku merindu goresan tinta digital yang merekam waktu yang kita habiskan.
Aku merindu kehangatan yang kamu tawarkan berbalut perhatian.
Ya, aku merindumu.
Kamu yang sekarang tidak lagi ada disisiku.
Lalu salah siapa?
Entahlah, entah salah siapa.
Mungkin kamu, mungkin aku, mungkin waktu.
No comments:
Post a Comment