Sunday, December 9, 2012

Sehalus Kepak Kupu-Kupu




Beberapa waktu yang lalu ketika saya sedang melihat rumah orang tua yang sedang di renovasi tanpa sengaja saya melihat seekor kupu-kupu yang bergantian hinggap pada bunga di halaman rumah. Sempat tercenung lama sebelum saya mengambil kamera dan mengabadikan kepakan kupu-kupu itu dalam beberapa frame foto. 

Dan ketika memindahkan file foto tersebut dari kamera ke laptop, entah mengapa mendadak saya teringat pada sebuah kalimat yang pernah saya baca. "Butterfly Effect, a large storm in New England may be caused by a butterfly wing flap in China". 

Rasanya teori itu sedikit tidak masuk akal (singkirkan semua teori tentang perubahan initial condition dan nonlinear system). Ayolah, tidak masuk akal bukan sebuah kepakan kupu-kupu yang begitu halus bahkan jika kita berada cukup dekat dengan kupu-kupu pun kita tidak bisa merasakan angin dari kepakan sayap kupu-kupu. Tapi itu kenyataannya. Kepakan sayap yang sedemikian halusnya bisa menghadirkan sebuah badai di belahan dunia lainnya. 

Mungkin seperti itulah efek yang dihadirkan sebuah kebaikan. Sering kali kebaikan-kebaikan kecil yang mungkin tidak terlihat, tidak terasa bahkan segera terlupakan ternyata memberikan efek yang tidak biasa bagi kehidupan orang lain, seperti kepak halus sayap kupu-kupu. Terlihat sepele tapi ternyata awal dari sesuatu yang besar. 

Bukankah kita sendiri terkadang sering mengalaminya? Selembar ribuan yang menyelamatkan kita, seseorang yang menyelamatkan ketika macet, dan ada sekian banyak lagi hal-hal kecil yang dilakukan orang lain ba yang ternyata mengubah dan menyelamatkan hidup kita. 

Jadi jangan pernah menyepelekan kebaikan. Jangan pernah berhenti melakukan kebaikan, sekecil apapun bentuk kebaikan itu karena kita tidak tahu keindahan apa yang dihasilkan kebaikan itu. 

Dan aku merindukan kepak halus kupu-kupu itu. 



No comments:

Post a Comment