Monday, March 23, 2015

Mencari Tentangnya

Apa kamu pernah meng-googling orang terdekatmu?

Aku pernah. Sekarang.

Shervana Alamsukma.

Hanya membutuhkan kurang dari sedetik sebelum mesin pencari yang paling banyak digunakan menampilkan hasilnya. Tapi berbeda dengan yang aku bayangkan, hasil pencariannya hampir tidak ada. Hanya ada tiga laman yang terkait dengan Sher.

Aku tidak percaya. Kembali mengetikkan nama Sher dan menekan tombol "search". Dan tidak ada yang berubah. Masih hanya tiga laman. Dan sama sekali tidak ada berita terkait pameran foto tunggalnya yang sedang berlangsung sampai akhir minggu.

Tidak mungkin. Aku melihat sendiri seramai apa pameran Sher. Selama aku berada di sana beberapa kali aku melihat dia melayani wawancara bersama media besar dan terkenal.

Bodoh! Aku menggunakan keyword yang salah. Aku kembali mengetik dan menekan tombol "search".

Vana. A.

0.27 detik dan lebih dari ratusan ribu hasil pencarian muncul memenuhi laman mesin pencari. Ini melebihi dugaanku.

Who are you, Sher?

Dan aku mulai membukanya. Satu per satu. Di halaman pertama hampir seluruhnya membahas pameran foto pertama Sher yang kemarin aku kunjungi. Beberapa lama menyertakan foto Sher dan dia terlihat jauh lebih cantik dari yang aku ingat.

Aku melahap semuanya terutama hasil wawancara Sher. Dan semakin banyak yang aku baca, semakin aku merasa kalau aku tidak mengenalnya.

Sher pecinta kopi ternyata pernah sangat membenci kopi karena kopi identik dengan seseorang yang sangat dibencinya.

Dia menyukai senja. Tapi bukan karena keindahannya. Melainkan karena senja tidak pernah ingkar janji. Senja selalu datang, setiap sore, tidak pernah terlambat.

Semakin aku mencoba mengenalnya semakin Sher membuatku kagum. Dan selama ini aku hanya menganggapnya sahabat pembunuh malam. Konyol!

Entah sudah berapa banyak web yang aku kunjungi ketika iseng meng-klik image. Kalau kemarin aku dibuat terkagum oleh berbagai foto senja yang diabadikan oleh Sher kali ini oleh foto berbagai obyek dan momen yang diabadikan olehnya.

Hasil jepretan Sher memiliki satu kesamaan. Setiap foto bercerita. Obyek sederhana, momen yang tepat dan cahaya, semuanya berpadu sempurna.

Sempurna. Seperti Sher.

"Pak," personal assistant menyapa setelah mengetuk pintu ruangaku, "Saya ingin memberitahukan kalau meeting hari ini dibatalkan. Mereka mengundurkannya jadi besok jam 11."

"Oke," aku menjawab singkat karena masih asyik memperhatikan hasil jepretan Sher.

"Dan Ibu Mikha sedang menunggu anda. Apa langsung saya persilakan masuk?"

"Mikha?" Aku mengernyitkan dahiku.

"Iya."

"Lima menit lagi. Ada yang harus saya kerjain dulu."

"Baik, Pak. Saya permisi."

Mikha. Aku menarik napas panjang. Belakangan ini dia semakin sering mengunjungiku di kantor dengan permintaan yang tidak pernah berubah. Entah apa maunya. 

Aku baru akan menutup laman mesin lencarian ketika melihat sebuah foto yang nuansanya terlihat berbeda.


Apa ini hasil jepretan Sher juga?

Aku meng-klik untuk memperbesar gambar dan membaca caption foto itu.

Be scared to death, and then take the next step anyway.

Foto sederhana dengan cerita yang dalam. Seakan bercerita tentang seseorang yang pernah mencoba bunuh diri lalu kembali bersemangat menantang hidup.

Sher. Apa yang ada di kepalamu? Kok bisa kepikiran menghasilkan foto seperti ini?

Decak kagumku berubah menjadi ketakutan ketika menemukan sesuatu yang familiar pada foto itu.

Posisi tahi lalat dan gelang bebatuan yang dikenakan. Itu lengan Sher. Aku yakin. 

Tapi.. benarkah? 

Tidak mungkin.



16 comments:

  1. Ka Sher dulu punya bnyk masalah? *serem
    Ka Sher!! Pokoknya kalau ada masalah cerita ama aku ya^^ aku ada waktu tp ga bnyk jg soalnya minggu dpn aku ada meeting ama soal:D
    Pokoknya ka Sher jngn setress lagi soalnya kn udh ada aku ama ka bram yg nemenin ka Sher
    Mangat ya Ka Sher^^ *sok kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya ampuuun!
      Kamu siapanya Sher, ya?

      Delete
    2. Aku kn temennya ka sher dari part 1 *sokkenal

      Delete
  2. Hahaha, aneh aku jatuh cinta sama Sher. <3 Dan aku pengen tahu alasan-alasan kenapa dia membutuhkan pencarian yg selama ini dia bilang ke Bram.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kamu jatuh cinta sama Sher?
      Ya ampun Aiu!!! Hahhaahha
      Semoga alasannya semakin jelas ya^^

      Delete
    2. Sher mau gak ya sama aku hahahahah *ditendang* xD

      Aku nantikan alasannya kkk~ >__<

      Delete
  3. Sheeeeerr! U're the real angel..
    Mikha, sorry to say. U're the real wolf in sheep's clothing..
    Bram, udh lah udh waktunya buka mata dan lihat perbedaan mana yg bener2 malaikat dan mana yg malaikat jadi-jadian. ((JADI-JADIAN)) :p

    Buat penulisnya, Kak Dy, haha ceritanya sukses ngebuat kita pembaca2nya "tenggelam" dlm cerita sampe jatuh cinta sama salah satu tokohnya *thumbs up
    *adil, semuanya kenak komen :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini kok jadi pada rebutan status malaikat ya?

      Iih..malau sukses mah harusnya suka sama semua tokohnya *maruk*

      Delete
    2. Nggak rebutan, kak. Cuma berdasarkan fakta ajaa. Menurut sayaa, tulisannya udh sukses kok. Buktinya kita bisa suka sesuka-suka ya sama Sher dan benci sebenci-bencinya sama Mikha, artinya kakak sukses donk menggambarkan karakter tokoh2 itu cuma lewat tulisan.. *serasa komentator acara dangdut di salah satu tipi nasional :p

      Delete
  4. -_- aq baca ampe merinding disko. :)) stalking orang? idih, dulu mah tiap hari :p sakit jiwa yak. Hhahahha. *abaikan*

    Yeay! Akhirnya gak ada typo ;)
    Mangatse kakakk (9^.^)9

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sadar atau enggak..kita sejatinya stalker hahahhahahha..

      Alhamdulillah..*peluk jempol*

      Delete
    2. Aku juga stalker *komennyasar* :D

      Delete
    3. Hahahahaha. Halo Kak Aiu! ^^ salam kenal. *so' kenal*

      Delete
  5. Oh sher tangan mu jng dilukain kan sakit itu * pukul pala * coba ada adegan bram obatin tgn sher makin so sweet kali ya * hahahahah* mikhanya jadi di nyamuk deh lihatin sher sama bram

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi, itu kejadiannya uda lama, Sebelum Sher dan Bram saling kenal. Mikha waktu itu entah masih di mana

      Delete