Tuesday, May 31, 2016

Kenapa Aku Tidak Percaya Writer's Block

Well, anggap saja aku ini bisa dikatakan sebagai seorang penulis. 

Pertanyaan yang paling sering dan selalu ditanyakan setiap kali ada sesi tanya jawab, baik di media sosial ataupun melalui surel pribadiku adalah: pernah mengalami writer's block? Apa yang aku lakukan ketika mengalaminya? 

Writer's block. Dua kata yang dianggap momok bagi para penulis. 



Sebagai orang yang dekat dengan dunia kata dan bekerja dalam sunyi hanya bertemankan huruf dan kata untuk dirangkaikan, ketidakberhasilan merangkai kata menjadi cerita adalah sesuatu yang mengerikan. Seakan dikhianati oleh orang yang paling kita percayai. 

Tapi benarkah writer's block itu nyata? 

Secara pribadi aku tidak pernah percaya ada kondisi yang bernama writer's block. Tapi tolong dicatat ini adalah pendapat pribadiku. 

Lantas, apakah ini berarti aku selalu berhasil merangkai kata? Sayangnya tidak. Tapi aku tidak menyalahkan writer's block. 

Aku selalu berpendapat kalau manusia adalah sebuah wadah kosong. Tugas kita adalah mengisi wadah itu dengan berbagai pengetahuan yang kita dapat baik karena kita mempelajarinya atau hasil dari pengalaman. Ketika kecil kita belajar berjalan dengan meniru orang di sekeliling. Bertambah usia, cara kita mengisi wadah itu berubah. 

Kita bisa menambahkan sebanyak apa pun jika wadah itu kosong. 
Termasuk ide, kreativitas dan imajinasi. 

Ketidakmampuan untuk merangkai kata adalah kondisi ketika wadah yang kita miliki penuh. Mungkin karena terlalu banyak masalah, emosi yang sedang tidak stabil, terlalu banyak yang harus dikerjakan dan berbagai kondisi lainnya yang membuat wadah itu penuh. 

Sekuat apapun kita berusaha, selama wadah itu tidak kosong, kondisi itu akan tetap sama. 

Sebelum memulai menulis atau men-develop ide baru, aku membiasakan untuk mengosongkan wadahku yang aku miliki. Menyiapkan wadah itu agar mampu menerima ide, kreativitas dan imajinasi apapun yang aku butuhkan untuk menyiapkan draf tersebut. Walau bukan berarti aku tidak pernah mengalami ketidakmampuan untuk merangkai kata. Aku pernah dan sering mengalaminya. Aku tidak menyalahkan writer's block, aku memilih untuk mengosongkan wadahku. 

Jadi, sudahkah kosong wadahmu hari ini? 



1 comment:

  1. Lalu kenapa bisa "wadah" milikmu sering kosong, kak? Padahal setiap orang tentu punya kesibukan dan masalah, kan?

    ReplyDelete