Tuesday, February 28, 2017

Mengapa La La Land Istimewa untuk Aku

Lupa apa film pertama Emma Stone yang aku tonton. Satu yang pasti, dia termasuk salah satu aktris favoritku. Hampir setiap ada film terbaru Emma Stone aku tonton. Beberapa filmnya, seperti Easy A dan The Help, aku tonton berulang kali tanpa bosan. 

Kenapa aku bahas Emma Stone? 

Dia alasan utama kenapa aku tertarik menonton La La Land. Alasan kedua karena aku suka jazz, suka bukan berarti paham, dan langsung jatuh hati ketika mendengar City of Star di youtube. Alasan ketiga karena ada teman yang mengajak (kalau nggak kemungkinan besar aku bakal nonton tapi nanti kalau udah bisa streaming). 


Ekspektasiku ketika menonton tidak terlalu tinggi walau sempat membaca beberapa ulasan dan kicauan yang membahas tentang film ini. Sebagian besar ulasan
dan kicauan bernada positif. Banyak yang menegaskan bahwa La La Land termasuk salah satu film yang wajib ditonton tahun ini. Sayangnya, sahabat yang juga rekan kerjaku memberikan penilaian yang biasa saja setelah dia menonton film ini sehingga sekuat tenaga aku berusaha untuk mengendalikan ekspektasiku. Takut kecewa.

Tapi ternyata film ini tidak mengecewakanku. 

Aku suka. Banget. 

Ulasan dan kicauan bernada positif yang aku baca sebelum menonton tidak berlebihan. Aku menemukan film ini indah. Tapi bukan itu alasan mengapa La La Land menjadi istimewa untukku. La La La Land istimewa karena ide ceritanya, 

Ini pendapatku pribadi, untukku La La Land mengingatkanku terkadang yang kita butuhkan hanya seseorang yang percaya pada kemampuan yang kita miliki dan keyakinan bahwa kita akan berhasil mewujudkan mimpi yang kita miliki. 

Mengingat bagaimana Sebastian dan Mia saling mempercayai mimpi satu sama lain. 

Bagaimana mereka saling menguatkan agar tidak melupakan apa yang sebenarnya menjadi impian mereka. 

Bagaimana jalinan kisah Sebastian dan Mia seakan mematahkan hati dan membuatku meringis tidak percaya sekaligus terasa begitu indah dan menghangatkan di saat bersama. 

Ya, itu alasan mengapa La La Land istimewa untukku. 




NB:
The last scebe was perfect. 
Until now I still can't find word to describe it



No comments:

Post a Comment