Kamu ingat pembicaraan yang terselip pada kepingan malam?
Ketika kamu lelah karena seharian bekerja dan aku yang baru saja menyalakan laptopku, bersiap menulis.
Malam itu, pada perbincangan yang serupa dengan malam-malam sebelumnya, kecuali tintaku yang tidak lagi berwarna merah.
Entah kenapa malam itu kamu bertanya, bertanya kenapa aku baik padamu, bertanya mengapa aku begitu perhatian padamu, bertanya tentang aku yang tidak pernah bosan berbincang denganmu, bertanya apa yang membuatku nyaman menghabiskan waktu bersamamu.
Dan aku tidak tahu harus menjawab apa.
Pertama kalinya, sejak kita berkenalan dan rutin berbincang, aku tidak tahu harus berucap apa.
Detik yang terajut menjadi menit dan kamu yang menuntut jawaban. Dan aku yang bingung harus menjawab apa.
Aku tidak tahu. Bahkan hingga sekarang aku masih tidak memiliki.jawaban untuk semua pertanyaanmu.
Mungkin karena aku mencintaimu.
Mungkin karena aku hanya membalas perhatianmu.
Mungkin karena aku menginginkanmu untuk bersikap yang sama padaku.
Entahlah.
Mungkin memang aku tidak memiliki alasan mengapa aku melakukannya. Bukankah tidak semua hal membutuhkan alasan?
No comments:
Post a Comment