Aku, mencintai binatang itu. serangga itu. Kupu-kupu.
Bukan karena kupu-kupu memiliki sayap yang indah.
Bukan karena begitu panjang proses yang dia butuhkan hingga menjadi secantik dan semenawan itu.
Bukan karena dia begitu bebas terbang kesana dan kemari menggoda kuntum bunga.
Aku mencintai karena kerapuhannya.
Aku mencintai karena kepalsuannya.
Aku mencintai kupu-kupu yang menyedihkan.
Iya, menyedihkan.
Kupu-kupu, menghias sayapnya sedemikian rupa
Hanya agar tidak ada yang tahu bahwa dia bukanlah apa-apa dibalik sayapnya.
Siapa yang peduli padanya ketika dia tanpa sayap?
Serangga yang menyebalkan
Nothing.
Kupu-kup, bersikap angkuh dan pongah, seakan menjadi pemilik angin
Hanya agar tidak ada yang menyadari betapa dia rapuh.
Lihatlah sayapnya, tersentil sedikit akan luruh, menjadi kepingan.
Menyedihkan.
Dan, karena dia menyedihkan maka aku mencintainya.
Karena dia, seakan pantulan diriku.
Menyedihkan
No comments:
Post a Comment