Sepuluh bulan. Itu waktu yang aku habiskan di kota ini.
Ketika kembali ke kota ini setelah dua tahun aku tinggalkan, tidak ada keinginan untuk menetap. Sejak awal sudah berencana hanya akan di kota ini paling lama setahun, setelahnya akan kembali pindah. Entah ke kota mana.
Ketika kembali ke kota ini, tujuannya hanya bekerja. Menambah pengalaman kerja yang akan dituliskan pada CV, belajar kepada seorang senior, hanya itu.
Tapi ternyata, sepuluh bulan di kota ini menawarkan sesuatu yang berbeda.
Bertemu dengan teman sesama pecinta kata, beberapa bahkan menjadi sahabat yang sering menculik saya untuk menghabiskan waktu bersama, saling menceritakan curahan hati, teman menulis. Dan ada seorang yang menganggap saya sebagai kakak yang tidak pernah dimilikinya, menyenangkan rasanya mempunyai seorang adik perempuan. Dia yang sering sekali menggoda saya dan memeluk saya dengan brutal, sekalipun cuma lewat dunia maya.
Yang terindah dari kota ini, saya bertemu dengan mereka. Mereka, teman saya berabsurd ria, teman perjalanan, dan teman hunting foto bahkan beberapa menjadi guru fotografi saya. Mereka yang tidak akan tergantikan.
Karaoke bersama hingga larut malam. Menonton film tidak jelas. Makan tengah malam, Diving untuk pertama kali. Trekking yang penuh dengan sesi pemotretan yang tidak jelas. Perjalanan ke beberapa kota.
Untuk saya yang seorang loner dan solo travelling, perjalanan bersama mereka adalah hal yang baru. Tapi, hei, ternyata saya menyukainya. Dan perlahan mereka mulai menjadi lebih dari seorang teman. Perlahan satu persatu dari mereka menjadi bagian dari hidup saya yang tidak tergantikan.
Mereka adalah sahabat, kakak, abang, dan terkadang orang tua yang bawel yang tidak tergantikan.
Already miss you guys.
Tapi seorang dari mereka berkata "hey, jarak bukan lagi masalah. Kalau kangen tinggal terbang dan bertemu. Masih ada telpon, sms, whatsapp, twitter dan FB yang bisa dipenuhi dengan komen absurd."
Ya, dia benar. Jarak bukan masalah jika hati kita sudah saling terkait bukan?
Biarkan kenangan yang tercipta menjadi pengikat diantara kita, hingga nanti kita kembali bertemu dan merajut kenangan yang baru.
Good bye my superb bestfriends, Good bye Surabaya, already miss you.
*ditulis dikamar kos yang kosong hanya bersisa koper dan backpack
No comments:
Post a Comment