Monday, October 22, 2012

Empat Penjuru Angin


Siapakah yang tahu apa yang dimaksud Arah Mata Angin?

Ayo sama-sama kita cari tahu Arah Mata Angin
Utara – Timur –  Selatan – Barat dan lalu kembali ke Utara
Aku tersenyum mendengar Si Kecil yang dengan riangnya bernyanyi walau dengan lidah cadelnya. Dia terlihat gembira berlarian mengejar gelembung-gelembung sabun yang ditiup oleh beberapa pengunjung kota tua yang sedang berteduh di halaman depan Museum Fatahillah. Aku membiarkannya berlarian, jarang dia bisa berlari dengan bebas seperti sekarang ini. 
"Lihat, Sayang. Si Kecil senang kita ajak ke sini." Dia yang berada disebelahku memeluk lenganku dan berbisik pelan di telingaku. 
"Iya, untung tadi kita ajak kesini ya?" Aku menggenggam jemari lentiknya. 
"Untung kamu bisa libur dan membatalkan perjalanan dinas kamu," Dia memeluk pinggangu, sebenarnya jarang sekali dia menunjukkan kemesraan seperti ini didepan publik, sepertinya hari ini dia benar-benar sedang berbahagia. "Belakangan ini kamu juga makin sering dinas keluar kota ya?"
"Tuntutan pekerjaan, Sayang. Khan aku kerja buat keluarga kita juga," aku tersenyum menenangkannya. Seandainya dia tahu kalau itu cuma alasanku untuk melakukan kegiatan kesukaanku. 
Dia memelukku erat untuk beberapa menit, "aku bahagia, Sayang. Makasih."
Kembali aku hanya tersenyum sebelum melepaskan pelukannya, agak malu menjadi tonton pada pengunjung kota tua. Dia mengerti dan melepaskan pelukannya, kemudian berlari kecil mengejar anak kami yang sedang seru bermain gelembung-gelembung sabun/ 
Bahagia? Aku juga bahagia dengan hidupku sekarang, hidupku sempurna! Seperti lagu anak-anak tentang empat penjuru angin aku juga memiliki empat penjuru yang saling berdampingan tapi tidak bersinggungan. Keluarga dan teman sebagai kutub kehidupanku, pekerjaan dan hobi sebagai arah perputarannya. 
Keluargaku, dia dan si kecil tidak pernah tahu tentang pekerjaan dan hobiku. Terutama tentang hobiku, tidak seorangpun yang boleh mengetahuinya. 
Penasaran dengan hobiku? Kalau berani, silahkan menggali rumpun bambu berduri di salah satu danau di propinsi sebelah atau lihat kebawah karang di pantai wisata yang terkenal, atau gampangnya, hitung ada berapa rumpun mawar di villaku dan bertanya kenapa mereka bisa berbunga dengan indahnya. 
Utara, timur, selatan, barat, mari mencari korban baru?





No comments:

Post a Comment