Tuesday, October 30, 2012

Hujan Akhir Oktober

Oktober hampir berakhir dan hujan masih sering menyapa kota, memberikan kelabu pada langit juga pada perasaanku.

Sudah lebih sebulan tanganku tidak mematahkan satu leher pun. Aku mulai gila, persis seperti pecandu narkoba jika sedang sakaw. Untung dia disibukkan dengan kehadiran si bayi hingga tak memperhatikan perubahanku. Dan belakangan ini aku semakin sering mengunjungi warnet diujung jalan.

Aku sering ke warnet bukan karena tidak ada sambungan internet di rumahku. Sambungan internet di rumahku lebih dari cukup untuk sekedar browsing hingga mengunduh episode serial TV terbaru yang aku ikutin. Aku ke warnet untuk mempersulit pencarianku, ini untuk skenario terburuk. Sekarang aku memilih untuk mencari korbanku melalui dunia maya. 

Sekarang lebih gampang mencari korban melalui social media. Kemungkinan untuk dicurigai kecil dan interaksiku dengan orang lain semakin sedikit. Cocok untukku. Di social media aku bisa menjadi siapa saja dengan wajah seperti apapun. I can be anyone and anyone can be me. 

Sore menjemput walau hujan masih terus memainkan melodinya. Sudah wkatunya aku pulang, toh aku juga sudah menemukan calon yang tepat untuk melemaskan jemariku. Aku sudah membuat janji temu untuk besok, pukul 3 sore di sebuah gerai kopi terkenal. Tempat yang tidak mencolok dan tidak mungkin ditolak, apa yang mungkin terjadi disebuah gerai kopi ditengah kota?

Aku membayar tarif internet yang aku habiskan sepanjang siang, melemparkan senyum ramah dan keluar dengan segera. Menengadahkan kepalaku dan menikmati tetes hujan untuk beberapa saat dan melantunkan selarik doa. 

"Semoga esok hujan masih menyapa."

Lebih mudah menggali tanah untuk menanam rumpun mawar jika tanah basah. Lagipula, hujan membawa kenangan itu kembali dan aku akan semakin bersemangat untuk melakukannya. Dan derak samar itu terdengar semakin indah. 

Aku melangkahkan kakiku dengan yakin dibawah hujan menuju mobil yang terparkir rapi. Ada istri yang menunggu pelukanku dan bayi mungil yang merindu gendonganku. 

Hujan akhir Oktober, bermainlah dan temani aku memuaskan ingin pada kematian

2 comments:

  1. menurut ku in masih kurang jelas ceritanya tentang pa :D

    ReplyDelete
  2. mungkin bakal lebih gampang kalau di baca dari postingan sebelumnya. soalnya untuk FFDadakan pengen bikin cerbung gitu :)

    ReplyDelete