Monday, January 14, 2013

Pukul Dua Dini Hari

Selimut malam semakin menebal ditemani dengan rintik hujan yang masih malu-malu turun. Aku berguling resah di atas tempat tidurku. Entah sudah berapa kali aku sudah berusaha memejamkan mata dan tertidur tapi pikiranku masih menolak untuk beristirahat. 

Tadi dia berjanji akan menghubungiku, segera setelah dia kembali dari perjalanan dinasnya, tapi ternyata sampai pukul 1 lewat seperti sekarang, dia belum juga menghubungiku. Ada apa? Tidak biasanya dia seperti ini. Apa mungkin terjadi sesuatu? Kenapa dia tidak mengangkat telpon atau membalas pesan singkat yang aku kirimkan?!

Duh, kenapa aku jadi mikir yang enggak-enggak gini ya? Lebih baik aku membuat secangkir coklat hangat. Kan katanya coklat bisa membuat kita ngantuk dan tidur lebih nyenyak. Itu yang aku butuhkan sekarang ini. 

Aku baru akan turun dari tempat tidurku ketika ponselku berbunyi nyaring menandakan ada pesan singkat yang masuk. Pasti dia!

from: 082127616xxx
aku diluar. 

Dia di luar? Aku membatalkan rencana untuk membuat coklat dan segera berlari menuju jendela kamarku. Tidak mungkin dia ada di luar rumahku pada pukul dua dini hari. Ga ada kerjaan apa? Dia kan besok harus kerja?! Apa yang dilakukannya di luar rumahku?


Raindra, aku punya banyak mimpi yang ingin aku kejar.

Dia membalik buku sketsa yang dipegangnya

Tapi hidupku tidak pernah bisa sempurna tanpa kamu.

Kembali membalik lembaran buku sketsa yang dipegangnya. 

Maukah kamu menyempurnakan hidupku?

Dia tersenyum melihat kearahku yang melihatnya dari balik jendela kamarku masih mengenakan baju kerja yang terlihat lusuh karena dipakai seharian. Tatapan matanya yang tajam dan dibingkai dengan kacamata frameless menatapku resah karena menunggu jawaban dariku. 

Aku tersenyum dan menganggukkan kepalaku yakin.



1 comment: