Jika ketika itu aku meminta, akankah kamu sekarang berada disisiku dan kita berdua merayakan kehidupan bersama?
Atau kamu hanya akan menepuk lembut kepalaku sebelum kamu meninggalkanku untuknya?
Jika ketika itu aku meminta, akankah kamu melupakan dia dan kembali berusaha merajut kebersamaan bersama denganku?
Atau kamu akan tersenyum dan menggandeng tangannya lembut kemudian pergi?
Jika ketika itu aku meminta, akankah kamu menjadikanku masa depanmu dan bersama kita menatap esok?
Atau kamu akan tetap meninggalkanku pada kepingan masa lalumu?
Jika ketika itu aku meminta, akankah jarak menjadi tidak berarti dan hati kita selalu bersama?
Ataukah kamu akan menegaskan jarak dengan memilih dia yang ada di dekatmu?
Jika ketika itu aku meminta, lupakan.
Seandainya waktu itu aku memintamu untuk tetap bersamaku,
Aku tidak tahu apakah aku bisa mempercayaimu seperti dulu.
Aku tidak tahu apakah aku bisa meyakinin bahwa aku adalah satu-satunya untukmu.
Aku memaafkan semua tindakanmu. Tapi sulit untuk melupakannya.
Kamu tidak lagi berarti untukku kecuali masa lalu.
Tapi kenapa berat untuk mencoba membuka hati ini lagi?
No comments:
Post a Comment