Tuesday, February 10, 2015

Sepotong Kisah dari Lombok

Gadis kecil ini dengan ramah menyapa dan meneriakan "Halo" ketika Dy sedang asyik menunggu senja di Pantai Selong Belanak. Senyuman dan sapaannya yang ramah langsung menarik perhatian Dy. 

Mencoba membalas keramahannya gadis kecil ini, Dy mengarahkan lensa kamera kepadanya. Bukannya berlari atau merasa malu, gadis ini malah semakin lebar tersenyum. Bahkan setelah mendengar suara shutter dia berjalan mendekat dan bertanya "Mana?" Gadis kecil itu penasaran dengan hasil jepretan Dy. 

Lucunya, setelah melihat foto dirinya di LCD kamera, dia akan berlari menjauh sambil tertawa lepas dan beberapa saat kemudian dia akan kembali lalu kembali meneriakkan "halo". Begitu berulang kali hingga akhirnya dia berlari menjauh dan tidak kembali lagi karena ibunya sudah memanggilnya pulang. 

Lama setelah gadis kecil ini pergi, bayangannya tertawa ketika lensa membidiknya masih membekas diingatan Dy. Tidak hanya itu, tawa dan senyumnya di depan kamera menghadirkan satu pertanyaan di benak Dy. 

"Kapan terakhir kali kita bisa tertawa lepas di depan kamera? Tanpa merasa malu dengan penampilan, tanpa merasa jelek? Kapan kita mencintai diri kita apa adanya?" 

Sepertinya semakin dewasa tanpa kita sadar kepercayaan diri kita, terutama wanita, tergerus oleh lingkungan. Perlahan kita mulai merasa kekurangan. Kurang cantik, kurang manis, kurang mancung, dan berbagai kurang lainnya. Hingga akhirnya kita disibukkan dengan berbagai proses untuk mempercantik diri dan melupakan hal terpenting, mencintai diri kita tanpa syarat. 

Bersama senja yang menghias langit sore itu, Dy berjanji untuk belajar mencintai diri Dy.


Selamat merayakan senja, cantik! 



No comments:

Post a Comment