Monday, December 7, 2015

Blogtour Giveaway My Wedding Dress

Hallo!

Nggak kerasa blogtour #MyWeddingDress udah sampai dipemberhentian yang terakhir, di blog aku. Berbeda dengan tiga pemberhentian sebelumnya yang ngereview #MyWeddingDress dengan tema tertentu, ada yang bisa sebutin tema apa aja yang udah dibahas? Di sini aku nggak akan ngereview #MyWeddingDress soalnya kalau aku sendiri yang ngereview pasti dong bakalan sempurna semua pokoknya. Yekan? 


Tenang. Kita bakalan tetap seseruan karena aku bakalan cerita sedikit tentang proses kreatif penulisan #MyWeddingDress. Aku bukan orang yang terbiasa menceritakan proses kreatifku. Buat beberapa orang yang tahu bagaimana proses kreatifku bahkan bilang kalau proses kreatifku itu menyebalkan dan melelahkan. Tapi, aku coba cerita dikit, ya. Semoga bisa dan cukup menarik.

***

Ide awal #MyWeddingDress berbeda dengan yang akhirnya sampai di tangan kalian. Ide dasarnya sama, tentang cewek yang ditinggal tepat di hari pernikahan. Tapi pengembangan idenya benar-benar berbeda dari yang aku bayangin di awal. Ketika pertama kali ide ini muncul, aku membayangkan roadtrip dua orang cewek yang kenalan karena tidak sengaja. Sepanjang perjalanan mereka akan ngobrolin berbagai hal, termasuk tentang cinta, pernikahan dan kehidupan as cewek. Tapi editor meminta sinopsis awal yang aku kirim ini direvisi. Dan ada rikues khusus, harus ada tokoh cowoknya. Here we go, lagi bingung...kok ya di twitter banyak yang rikues kisah lanjutan Si Bule a.k.a Wira? Jadi, deh, sinopsisnya aku rombak habis-habisan!

***

Selama proses kreatif, aku beberapa kali mengubah adegan dan alur. Kenapa? Karena aku (agak) perfeksionis. Kalau nggak sreg, dikiiit aja nggak sregnya, aku nggak bisa nulis lanjutannya. Jalan keluar satu-satunya ya tulis ulang. Dna ini cukup bikin beberapa orang di dekat saya kesal dan emosi. 
Oh iya, interaksi Abby-Wira sedikit banyak aku terpengaruh trilogi film kesukaan saya. Before Sunrise, Before Sunset, Before Midnight. Walau mungkin dialog yang hadir di sini nggak secerdas dialog yang ada di film-film itu. Tapi interaksi Abby-Wira terinspirasi dari sini. 

***

Penang dan Singapura, satu-satunya lokasi di novel-novelku selama ini yang pernah aku kunjungi. Alasan memilih kedua kota ini menjadi setting? Karena aku lagi kangen sama keduanya. Bercanda, jawaban seriusnya karena aku ngerasa kedua kota ini mewakili tokoh utamanya. 



Penang itu serupa Abby yang menggenggam erat masa lalu
Singapura itu seperti Wira yang tidak sabar untuk menyambut masa depan

Di awal proses kreatif aku pikir bakalan lebih mudah untuk menuliskannya karena aku udah pernah mengunjungi kedua kota itu. Aku salah. Ternyata jauh lebih sulit. Selain karena mendadak kangen tiap kali nulis. Kalau yang merhatiin tweet-tweet aku pasti ngeh kalau tahun lalu aku sering banget ngetweet kangen Penang atau share foto Penang. Juga karena ternyata ada banyak detil yang terlewat oleh ingatanku. Jadi balik lagi, riset is everything!

***

"Terpaksa" kembali menghadirkan Wira, aku berpikir, ya udah, sekalian aja deh dijadiin ajang reunian seluruh tokoh-tokoh novelku. Toh, aku sering banget dapat pertanyaan gimana kelanjutan kisah mereka? 
Aku berhasil menghadirkan Tasia dan Juna. Tapi Zee gagal. Di awal sempat berpikir kalau Zee adalah perancang gaun pernikahan Abby, tapi karena di NY Over Heels digambarkan Zee lebih ke desainer ready to wear dan basisnya di NY jadi aku batalin. Sampai akhir, aku masih bingung bagaimana menghadirkan Zee sampai akhirnya.....Zee batal muncul. 
Agak bikin sedih, sih. Tapi lebih baik nggak muncul daripada dipaksain muncul dengan merusak logika cerita yang udah dibangun, kan? 

***

Butuh waktu seminggu cuma untuk mikirin nama pena yang digunakan Wira dan juga judul salah satu buku yang ditulisnya. Dan, ya, selama seminggu aku nggak nulis cuma bengong bodoh mikirin nama pena dan judul buku. Udah mulai paham kenapa sebagian yang mengenal aku secara pribadi bilang kalau proses kreatifku menyebalkan? 

***

Ada bagian yang terpotong karena kesalahan komunikasi antara aku dan editorku. Sebagian besar kesalahanku, sih. Seharusnya setelah bab terakhir, sebelum epilog, ada sampul buku yang ditulis Mr. Quirky Traveler dan Miss (Not) So Traveler. 
Dan, mumpung aku ingat, sebenarnya aku tidak berencana menulis epilognya. Buatku kisah mereka berakhir di Menjangan. Tapi semesta memutuskan hal yang berbeda. 
Buat yang udah baca, kalian prefer epilog itu ada atau nggak sih? 

***

Sekian sedikit cerita tentang proses kreatifku. Makasih yang udah menikmatinya :p 

Nah, aku punya 1 novel #MyWeddingDress buat kalian yang beruntung. Mau? Yakin? Beneran? Caranya gampang banget, lho!

1. Folow blog aku
2. Follow akun twiter aku, @dylunaly, dan @bentangpustaka
3. Share link ini di twittermu dan mention kedua akun di atas. Jangan lupa tagarnya, #MyWeddingDress
4. Jawab pertanyaan berikut di kolom komentar: 
"Setelah baca ocehanku tentang proses kreatif #MyWeddingDress, kamu punya pertanyaan buatku nggak? Atau pertanyaan seputar kepenulisan atau ngasih pendapat tentang ocehanku juga boleh. 
Oh iya, satu orang satu pertanyaan aja ya. Share juga pertanyaan kamu di twitter dengan me-mention aku dan tagar #MyWeddingDress

Sertakan data diri berupa nama, akun twitter dan email kamu
5. Periode giveaway ini 7 - 12 Desember 2015
6. Hanya untuk yang berdomisili di Indonesia

Seluruh pertanyaan kalian akan aku jawab. Iya, aku sendiri. Tapiiii..aku bakal pilih satu orang dengan pertanyaan paling kece untuk dapetin novel #MyWeddingDress :) 

Daaan..jangan lupa juga kalau akan ada pemenang utama yang mengikuti seluruh rangkaian blogtour dan promosi #MyWeddingDress. Hadiahnya istiiiiimewaaa!!

Aku tunggu pertanyaan kalian ya :D



60 comments:

  1. Nama : Umi Marfa
    Twitter : @umimarfa
    Email : umi.marfa@gmail.com

    Harapan kak Dy (kenapa jadi kaya, mekdi -_-) untuk pembaca My Wedding Dress itu apa, dan ada pesan tersirat untuk pembacanya juga nggak sih, biar nggak sekedar menikmati bacanya, tapi juga bisa diterapin di dunia nyata gitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai,
      Hm, harapannya apa ya? Harapan sederhana kok. Mereka yang baca #MyweddingDress bisa ikut larut dalam kisah Abby dan Wira.
      Kalau pesan tersirat, well, ini agak sulit ngejawabnya karena tiap orang pasti bakal ngedapatin pesan yang berbeda. Tapi mungkin, lebih ke..mencari bahagia bukan ke "luar" tapi ke "dalam".
      Sederhana ya? Tapi ini jujur lho ")

      Delete
    2. Jadi buku tentang perjalanan dan kebahagiaan, wuuuih kayanya baguuus :D

      Delete
  2. Nama: Eris Andriani
    Twitter: @RizAnNie88
    Email: ayaseyis@gmail.com

    Hayyyy kak Dy, wah udah pemberhentian di blog terakhir ini yaaa (syediihhh).
    Seperti biasa pertama.tama aku mau ngucapin selamat dulu buat kak Dy karena novel My Wedding Dress ini sudah diterbitkan *horeeeeeeeeeeeee.

    Nah aku ada satu pertanyaan nih buat kakak. Sebetulnya ini pertanyaan berisi harapan sih kak, orang bilang perkataan tuh adalah doa kan hehe. Oke langsung aja ini dia pertanyaannya cekidoott:

    "Semua penulis pasti ingin karya.karyanya bisa sukses dan bisa dikenal sampai kancah internasional. Nah seandainya disuruh memilih novel My Wedding Dress ini dicetak ulang, jadi best seller, diangkat ke layar lebar alias di filmkan, atau diterjemahkan ke bahasa asing. Kak Dy pilih mana nih?? Trus kasih alasan ya kak kenapa milih pilihan itu.
    Kalau pilih difilmkan pengennya aktor dan aktrisnya siapa dan kenapa? Kalau pilih diterjemahkan ke bahasa asing pengennya bahasa apa aja dan kenapa?
    (Boleh kok pilih semua hehe, banyak yg dipilih makin banyak pula doa yg diharapkan hehe)

    Sukses terus ya kak, ditunggu karya.karya lainnya hehe. Sekian matur thank yuu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo,

      Iya. Aku juga sedih :(

      Makasih. Doain banyak yang baca yaaa~

      Hm, harus milih? Nggak boleh semuanya aja nih?
      Kalau harus milih, aku milih novelnya jadi bestseller.
      Alasannya, novel bestseller lebih besar kemungkinan untuk difilmkan dan diterjemahkan ke bahasa lain.

      Hm, aktor dan artis ini pernah ngobrolin sama temen tapi sampai sekarang belum nemuin yang benar-benar sesuai imajinasiku. Ada saran aktor indo yang cocok berambut pirang?
      Kalau diterjemahin, untuk awal bahasa inggris aja. Soalnya universal, kan? Tapi kalau diterjemahin ke bahasa lain juga nggak nolak kok. Biar makin banyak yang baca.
      Kan tujuan awal aku nulis itu, biar cerita yang aku tulis "menyebar" alias dibaca banyak orang.

      Makasih doanya^^

      Delete
  3. Nama: Riqza Nur Aini
    Twitter: @riqzanainiee
    Email: moha3451@gmail.com
    .
    .
    Ahay,nggak kerasa udah berakhir aja GA #MyWeddingDress milik Kak Dy ini,hehee.
    Oh ya,setelah liat liat proses kekreatifitasan kakak yang belibet namun unik untuk membuat novel #MyWeddingDress ini,muncul satu pertanyaan buat kakak:
    "Novel #MyWeddingDress ini kan punya konflik dan permasalahan yang rumit sekali.Serumit proses pembuatannya.Lalu,sebenernya,apa sih yang ingin kak Dy tuju dan sampaikan kepada pembaca-pembaca sekalian?"
    .
    udah itu aja,tankyuu kakak canttikk:*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya :( udah mau beres aja. nggak kerasa ya?

      Hm, aku cuma pengin bilang kalau, hidup memang ups and downs tapi bahagia selalu menemani kalau kita mencarinya di tempat yang tepat, di dalam diri kita sendiri

      Delete
  4. Nama : Cahya Widyastutik
    Twitter : @cahyawid
    Email : cahyaembun04@gmail.com

    Wahh, udah sandaran terakhir dri serangkain blogtour #MyWeddingDress aja nih. Btw, selamatt yaa kak atas peluncuran novel apik ini, pasti bahagia deh.

    Aku mau nanya dongg kak.
    Waktu pertama #MyWeddingDress rilis, kakak ingin 'menghadiahi' novel untuk siapa? Dan alasannya?

    Terima kasih.~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hm..hm..buat siapa?
      Kayak yang tertulis di bagian paling depan, untuk mereka yang (masih) percaya akhir kisah cinta adalah bahagia selamanya

      Delete
  5. nama: Isnaini Alfazcha
    twitter: @isnalfa
    email: naina9498@gmail.com

    kak, Dy Lunaly itu nama pena atau nama asli kakak? kalau nama pena kenapa kakak pilih nama pena itu? kalau memang nama asli kakak artinya apa ya kak? jujur aja menurut aku nama itu unik.
    sebenarnya hubungan nya sama nama tokoh disini sih kak. kenapa namanya abby dan wira? apa yg membuat kakak berpikir bahwa sebuah nama ABBY dapat menginterpretasikan kota Penang? begitu pula dengan WIRA. kenapa nama tersebut juga dapat menginterpretasikan Singapura? apa pertimbangan kakak dalam menentukan nama2 tokoh dalam cerita kakak? terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo!
      Dy Lunaly itu nama bonekaku dulu banget hehehe Dy (nama panggilanku) + Luna (bulan) ly.
      Tapi sekarang aku lebih suka mengartikannya dengan cara yang berbeda.
      Dy + Lunaly (lonely), karena menulis adalah pekerjaan yang berteman dengan sepi *yelah, Dy, ribet*

      Kenapa namanya Abigail karena nama itu artinya kegembiraan. Selain itu juga karena nama Abby mewakili cewek dengan karakter yang aku inginkan untuk tokoh utama wanita di cerita ini.
      Wira, well, ini lanjutan dari Pssst, Nama aslinya Wirasana. Artinya bersikap pahlawan. Ini cukup mewakili karakter si tokoh utama pria.
      Iya, nama tokoh selalu aku usahakan mencerminkan karakter mereka.

      Hm, kayak yang aku jelaskan di atas. Penang serupa dengan Abby yang menggenggam erat masa lalu. Dan Wira seperti Singapura yang nggak sabar untuk menyambut masa depan.
      Kalau belum paham berarati kamu wajib baca novelnya^^

      Nama tokoh pertimbangannya sih artinya harus mencerminkan karakter mereka. Buatku.

      Terima kasih sudah bertanya

      Delete
  6. Day by day.. Ngga kerasa ngalir aja blogtour #MyWeddingDress ini dan akhirnya berakhir di blognya kak Dy sendiri hehe.*sedihsih*

    Dan pertanyaannya:

    Arti menulis buat kakak apa? Buku kakak kan udh banyak terbit jd psti ad hal berkesan. Apa haal yg bikin semangat dan hal yg bikin sulit dalam penyelesaian buku ini,kak?

    Nadia Zulpa Aulia
    @nadia_zulpa
    nadia.aulia99@yahoo.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, hai, iya nih, udah mau beres aja :'(

      Arti menulis buatku...hm, sesuatu yang membuatku tetap waras hahahahahha aneh ya? tapi bener, sih.

      Yang bikin semangat nulis #MyWeddingDress itu bagian ngegoda #TeamWira :p
      Banyak yang minta kisah Wira di Pssst dilanjutin dan aku bolak-balik bilang nggak akan nerusin tapi diam-diam ngerjain #MyWeddingDress. Pas iseng upload bagian yang ada Wiranya pada heboh. Tengah malam padahal. Gila banget!
      Yang bikin sulit lebih ke perfeksionisnya aku sendiri, sih. Ngerasa belum puas aja terus hahahha sama waktu proses editing, kompromi dengan editor mengenai bagian yang dibuang. Soalnya aku suka ngerasa sayang padahal menurut editor itu kurang penting. Jadi yaa...gitu deh.
      Hehehe semoga jawabaku memuaskan

      Delete
  7. Hai kakk :D maaf cuma bisa ikutan yg terakhir nih, dari kemarin sibuk ujian terus T.T

    Oke, gini kak, kan kakak bilang, Kakak harus ngerombak sinopsis my wedding dress habis-habisan, pasti ketika kakak menulis ceritanya ada beberapa kendalakan? Karena ide awal sudah berbeda. Seperti, di ide awal my wedding dress, kakak membayangkan roadtrip dua cewek, eh ternyata editor minta ada tokoh cowoknya. Otomatis ide cerita jadi bebeda dengan yg kita bayangkan, sehingga banyak juga hal-hal yg ngak pernah terfikirkan masuk keceritanya. Nah, disini bagaimana cara kakak menghadapi masalah tersebut? Jujur kak, aku sering banget ubah-ubah ide cerita awalnya karna ngak srek. Ujung-ujungnya aku jadi males lanjutin ceritanya :D

    Mohon pencerahannya ya kak :D
    Nama: Adriani febrina
    Twitter: @FebrinaAdriani
    Email: orizuka414@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haaaai...waah, semoga ujiannya sukses ya!

      Hm, I'm kinda perfectsionist.
      Dan ada satu lagi kebiasaanku yang bikin orang-orang terdekatku dalam hal menulis pengin ngegebrak meja. Aku nggak akan menulis sebelum cerita tersusun rapi di kepalaku. Sebelum semua pertanyaan yang ada di kepala berhasil aku jawab, sebelum aku yakin logika ceritanya nggak ada yang bolong, sebelum aku yakin kalau aku sudah memikirkan setiap detil adegan, aku nggak akan mulai nulis.
      Jadi buatku, punya sinopsis doang bukan modal awal buat nulis. Sinopsis itu kayak pengembangan ide. Tapi aku butuh ide matang untuk bisa menulis.
      Nah, aproses dari sinopsis sampai menulis itu kayak yang aku sebutin di atas.
      Sebagian penulis menuangkannya dalam bentuk plot. Sebagian lagi, yang malas kayak aku, nggak bikin plot tapi di kepala konsepnya udah jelas.
      Selamma proses penulisan nggak ada lagi ubah-ubah ide. Kalau pun ada bukan perubahan yang besar. sekadar nambahin detil atau ngubah waktu atau gaya bercerita.
      Soalnya kala belum fix di kepala maksa nulis bakal berubah-ubah terus dan ujung-ujungnya ya nggak selesai. malesin banget, kan?
      Jadi, ambil waktu, pikirkan bener-bener apa yang mau kamu tulis. kalau udah fix baru, deh, nulis!

      Delete
  8. Pertanyaannya boleh lebih dari satu nggak, kak? :3

    Kalau boleh, ini pertanyaanku ya.

    1. (mungkin ini pertanyaan klasik)
    kenapa kakak suka menulis? Terus alasan kuat apa yang bikin kakak akhirnya memutuskan untuk menjadi penulis? Dan apa kendala terbesarnya?

    2. Ngomong-ngomong soal buku My Wedding Dress, boleh diceritain nggak, wedding dress impian kakak tuh yang kayak gimana? Hehehe

    3. Setiap membuat karakter tokoh-tokoh dalam novel kakak, apakah terinspirasi juga dari tokoh nyata yang ada di sekitar lingkungan kakak atau harus yang lain?

    Terima kasih! ^^

    Mita Oktavia
    @Oktaviamithaa
    email: greenchochobichocolate[at]gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh.

      1. Karena menulis bikin aku tetap waras. beneran lho ini :p
      Hm, sebenarnya bukan pengin jadi penulis, sih. Tapi lebih ke pengin banyak yang baca tulisanku. Dan untuk itu aku harus jadi penulis, kan?
      Kendala terbesar...nembus penerbit major.
      kalau kendala dari akunya sendiri...sifat perfeksionis dan sering ngerasa rendah diri, ngerasa tulisanku nggak cukup oke.

      2. Simple aja, sih. Warna broken white, model babydoll, ada sedikit lace dan mutiara sebagai hiasan. Udah.

      3. Nggak. Aku jarang terinspirasi dari tokoh yang ada di sekitarku. Seringnya aku menulis berangkat dari ide cerita. Karakter tokoh muncul ketika aku mengembangkan ide cerita. Dan karakternya aku sesuaikan sama kebutuhan cerita. Jadi bukan terinspirasi dari orang di sekitarku.
      Bukan keharusan juga, sih, cuma karena berangkat dari ide jadi mikirnya lebih ke...kalau cerita gini, tokoh yang cocok yang gimana ya? Gitu.

      Makasih :)

      Delete
  9. Rini Cipta Rahayu
    @rinicipta
    rinspiration95@gmail.com

    Aku ngikutin blogtour ini kak, bahkan daftar teman baca juga. Tapi sayang belum beruntung nih kenalan sama Abby-Wira. Kalo gak beruntung lagi mau cepet-cepet ke toko buku atau pesen online *gemes*
    Memang gak afdol rasanya kalo cuma dapat review dari orang lain, nah disini kak dy udah cerita lika-likunya Abby-Wira yang rumit, serumit cinta mereka juga kah?

    Oya kak, mau tanya..
    My Wedding Dress ini juga novel dewasa pertama dari kak Dy, beda dari segmentasi novel kakak sebelumnya. Apa motivasi menulis wedding-lit ini? Adakah kendala atau tantangan tertentu dibandingkan novel-novel sebelumnya? Misal dari penjiwaan karakter, konfliknya dsb.
    Terima kasih, sukses untuk My Wedding Dress! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Rini,
      Semoga beruntung ya^^
      Kalau pun nggak tetap kudu kenalan sama Abby hehehe

      Nggak serumit cinta mereka kok. Lebih rumit lagi proses kreatifnya *sombong*

      Alasan pertama karena...ditawari sama editor sih hehehhe
      Alasan kedua karena...bisa dibilang kalau aku nulis remaja itu karena "kepleset" awalnya aku pikir buat buka jalan, eh, keterusan. Tapi nulis remaja itu ngangenin sih ya.
      Kendalanya lebih ke diri aku sendiri, sih. Ribet sendiri pokoknya. Tantangannya karena udah terbiasa nulis remaja jadi mindsetnya harus "diupgrade" sesuai dengan usia tokoh.
      Penjiwaan sih...iya. Terutama buat adegan manisnya. Jangan sampai adegan manis rasa remaja hehehe kalau konflik, sih, udah cukup dewasa jadi nggak terlalu membebani :p

      Gitu sih. semoga cukup jelas^^

      Delete
    2. Ada baper-bapernya juga kak? Hihii..
      Semoga novel selanjutnya editor makin kreatif memberikan tantangan buat kak Dy.

      Delete
    3. Baper pas nulis?
      Hm....bikin pengin balik ke Penang dan Singapura, sih. Hahahahha kalau baper yang lain sih nggak ada.

      Delete
  10. Nama: Didi Syaputra
    Twitter: @DiddySyaputra
    Email: syaputradiddy@gmail.com

    Hola Kak Dy!
    Rangkaian terakhir nggak akan jadi perpisahan kan? Hihi XD. Karena kesibukan tugas kuliah yang lumayan buanyak, akhirnya bisa juga mampir ke lapak emak-emak nih *eh. Sukses selalu ya Kak atas karya-karyanya, mudah-mudahan di lain kesempatan aku bisa borong deh, sekarang lagi bokek bingit *Malah Curcol. Hehe.

    Ya udah, pertanyaanku terkait novel yang baru saja dirilis: "Inspirasi utama dari penulisan My Wedding Dress apa sih, Kak? Mengapa lebih memilih kembali menghadirkan tokoh-tokoh di novel sebelumnya, apa hanya karena request pembaca? Dan apa tujuan jangka panjangnya? Serta kesan dan pesan teristimewa apa yang bisa dinukil pembaca di My Wedding Dress ini, Kak Dy?" Terima kasih!

    ReplyDelete
    Replies
    1. AKU BUKAN EMAK-EMAK. TOLONG. *matiin capslock*
      Hihi, semoga masa bokekenya segera berakhir yaaa~

      Hm, inspirasinya apa ya? Nggak ada. Memang ide tentang cewek yang batal nikah di hari pernikahannya udah lama hadir di kepala. Pas editor nawarin tema weddinglit, aku langsung ajuin ide ini.
      Memunculkan kembali Wira, pure karena permintaan pembaca. KAlau tokoh-tokoh yang lain, kayak yang aku bilang, munculin Wira kenapa nggak sekalian dijadiin ajang reuni? Itu aja, sih.
      Tujuan jangka panjang? Tujuan dari apa nih?

      Kesan dan pesan pasti beda ditiap pembaca. Dan aku nggak mau mengenenaralisir. Jadi mending kamu atau kalian baca terus bilang ke aku kesan dan pesan apa yang kalian dapat :)

      Delete
    2. Seru banget yah pastinya ada ajang reunian di karya-karya Kak Dy. Oea, namaku boleh kok dijadiin tokoh utama di novel selanjutnya *dikeplak masal*

      Yakin dah. Mudah-mudahan Insya Allah bulan depan nggak bokek. Aamiin.

      Maksudnya tujuan jangka panjang dari Wedding Dress ini, Kak semisal (sembari doa) difilmkan atau apalah. Maunya tetap mempertahankan keorisinilannya seperti sekarang atau malah kalau dirombak lagi sama mereka gimana?

      Ya udah. Kalau gitu kesan dan pesan yang didapat Kak Dy dari Wedding Dress apa sih? *Kepo ningrat*

      Delete
    3. hihi susah kalau dititipin nama..soalnya biasa nama disesuaikan dengan karakter tokoh^^

      Aamiin!

      Oh, tujuan jangka panjangnya, tulisanku dibaca banyak orang.
      Mau berubah format jadi film juga nggak apa. Kalau berubah format pasti ada penyesuaian. Tapi selama nggak ngerubah esensi novel ini nggak apa :)

      kesannya, aku belajar banyak dari karakter Abby dan Wira.
      pesannya, bahagia itu di dalam hati. Bukan di luar atau tempat lain^^
      Semoga nggak kepo lagi ya.

      Delete
    4. Oke Kak. Terima kasih atas jawabannya. Senang banget bisa ngobrol sama penulis, berasa pengen MnG euy. Hihi.

      Semoga secepatnya bisa borong, target 2016 Hehe.

      Delete
    5. KAlau kamu domisili minggu ini dateng ke launching #MyWeddingDress aja. Kita ketemuan di sana

      Delete
  11. Naning Pratiwi
    @chelseas_lovers
    chelsea_lovers83@yahoo.com

    WOW... beberapa kali mengubah adegan dan alur. Aduhhh.. Kalau aku mah mungkin udah tutup buku. Udah mentok. Hehhee.. Saluut buat perjuangannya kak.

    Dari review di host host sebelumnya, pengen banget bisa menikmati cerita kakak. :D :D :D
    Sukses terus kak buat karya-karyanya. Dan aku selalu menunggu, meskipun belum pernah mbaca. hehehhe..

    Dan, Untuk pertanyaannya. Menurut kakak, penulis yang sukses itu gimana? Kenikmatan seperti apa yang diinginkan? Apa ketika bukunya jadi best seller, di film kan, atau gimana??
    Trimakasih :D :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi soalnya berasa utang jadi harus dikelarin. Kalau nggak kasihan tokoh-tokohnya kalau ceritanya nggak selesai.
      Yaaah...yuk dibaca dong! Biar kenalan gitu sama tulisanku^^

      Jawabannya sama. Penulis yang sukses dan keninkmatan sebagai penulis itu waktu banyak orang yang baca tulisan kita dan mengapresiasinya.
      Sederhana? Sama kayak aku *apa sih*

      Delete
    2. Ahhhh.. gimana ya rasanya... *masih membayangkan dengan sejuta angan*
      Oke kak... Semoga nggak kehabisn di toko buku terdekat. hehehehe :D :D

      Delete
    3. Kalau kehabisan kita minta cetak ulang yaaa :D

      Delete
  12. Nama: Aulia
    Twitter: @nunaalia
    Email: auliyati.online[at]gmail[dot]com

    Pertanyaan buat mba Dy:
    Apa motivasi mba Dy dalam menentukan tema untuk novel My Wedding Dress ini?

    Baca cerita tentang proses kreatif dari novel ini bikin aku pengin nonton trilogi film yg jadi inspirasi interaksi Abby-Wira deh! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo,

      Tema WeddingLit dikasih sama editor.
      Tapi ide tentang cewek yang ditinggal di hari pernikahannya dari aku. Dan ide itu muncul karena aku pengin nulis tentang menemukan kembali kebahagiaan. Dan selama kita berusaha, kebahagian itu pasti bis akita temuin.

      WAJIB TONTON BANGET itu film! Seriusan ;) Film dengan dialog cerdas digabung dengan pemandangan kota-kota eropa yang cantik.

      Delete
  13. Nama : Rina Eko Wati
    Twitter : @HikariMio
    Email : rinaeko87@gmail.com

    Sebelumnya mau kasih ucapan dulu deh. Congrats ya kak atas terbitnya novel My Wedding Dress ini. Salut deh sama kak Dy, meskipun metode menulisnya menyebalkan tapi riset yang kak Dy lakukan memang patut diacungi jempol. Membaca review dari beberapa orang yang sudah membaca novel ini, mereka mengatakan bahwa setting dari novel ini digambarkan dengan sangat baik. Jadi bener ya kata orang – orang terdekat Kak Dy, “Dy Lunaly adalah penulis yang luar biasa ketika mendeskripsikan setting”. Setelah kuingat – ingat ternyata memang benar.

    Setting kota Dhaka dalam novel Remember Dhaka pun digambarkan dengan jelas dan nggak berbelit-belit. Mungkin ini salah satu keunggulan novel – novel kak Dy : setting-nya selalu dieskplor dengan sangat baik. Dan satu pertanyaanku buat kak Dy adalah “Apakah impian terbesar seorang Dy Lunaly dalam dunia kepenulisan?”

    Terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halloooo~

      Hahaha ntah kenapa aku jadi serem sendiri dengan julukan itu. Serius. Aku merasa masih banyak kurangnya dan penginnya nggak sekadar diingat sebagai penulis yang baik ketika mendeskripsikan lokasi^^
      Masih harus belajar banyak nih aku!

      Impian terbesar di dunia kepenulisan?
      Tulisanku dibaca banyak orang, semakin banyak, dan semakin banyak.
      Karena takdir tulisan untuk dibaca, kan?
      Sederhana tapi butuh waktu dan proses yang panjang untung mewujudkannya. Kayak yang aku bilang, masih banyak yang harus aku pelajari.

      Delete
  14. Nama: Rika Awanti
    Twitter: @rikaaawan
    Email: Rikaawanti86@yahoo.com

    Hallo, Kak.
    Gak berasa banget GA #WeddingDress udah berakhir hehehe semoga dari semua yang aku ikutin, salah satu ada yang berpihak ke aku.

    Aku baca-baca diatas. Ada yang nanyain soal MyWeddingDress jadi film. Ada harapan gak sih siapa yang bakal meranin?
    Pertanyaan yang ingin aku ajukan itu.. Berfikir untuk bikin My Wedding Dress versi cowoknya. Mungkin cara si cowok move on, dari calon istrinya yang ketahuan hamil sama cowok lain. Hahaha sepertinya menarik.
    Bagaimana kak, ini kan versi cewek, kalai versi cowok kita2 seperti apa yaaa?😁😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai,
      Aamiin, semoga ya. Kalau nggak juga #MyWeddingDres masih banyakkok di toko buku^^

      Hm, kayaknya aku udah jawab juga di atas atau mungkin di twitter yaa..pernah diobrolin sama temen deket tapi belum nemu siapa yang cocok.
      Punya saran aktor Indonesia yang cocok berambut pirang? Dan artis Indonesia yang nggak terlalu tinggi dan sintal?

      Well, agak susah jawab pertanyaan ini kalau nggak mau spoiler. Anyway, gosip dari mana itu ada calon istri yang ketahuan hamil sama cowok lain :p
      Tapi...nggak. Nggak ada versi cowoknya.
      Sama sekali nggak kepikiran dan nggak tertarik. Karena menurutku nggak menarik.^^

      Delete
  15. Nama : Siti Azra Samudro
    email : Azrasamudro@gmail.com
    twtr : azra_Samudro


    Hai kak dy 😊 aku cuma mau tanya,sebagai seorang perfectcolist (r : aku juga) bagaimana cara kak dy menyelesaikan novel yg sudah sempat berganti alur cerita? tentunya ga gampang kan kak? karena aku sering banget ngelakuin hal itu pada cerita yg menurutku kurang sreg.Thx .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Azra :)
      Hm..waktu alur berubah aku berhenti menulis sampai aku benar-benar yakin dengan alur yang baru.
      Dan ya, aku akan melanjutkan kalau aku sudah sreg sama semua adegan yang udah aku tulis. Jadi kadang memakan waktu lama. Lama banget malahan hahahahaha

      Delete
  16. Nama : Aulia Resky
    Twitter : @AuliaaRez
    Email : rezaahmad524@gmail.com

    Moshi-Moshi kak^^ ini blogtour yang terakhir yaaa? Aduh ga sempet ikutan yang di theladybooks kalau ga salahT_T UAS menyita segala waktuku:" berhubung besok hanya bahasa jepang dan sunda, aku bisaaaaa ikutan the last blogtour uyeeaaahh^^

    Berhubung aku bingung mau nanya apa karena selama satu minggu ini di tanyain mulu sama soal yang butuh kepastian:3 kenapa kakak mengadakan blogtour ini? Dengan memberikan novel kakak secara cuma-cuma padahal kakak bisa mengambil keuntungan dengan menjualnya. Apalagi persyaratannya itu mudah banget? Alasan yang bener-bener ada di lubuk hati kakak yang terdalam yaaa, eyaakkk:v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallooo~
      Good luck buat UASnya ya.
      Semoga hasilnya sesuai yang diharapkan.

      Well, harus jujur ya? Sederhana kok, aku pengin berbagi kebahagian sama orang lain. Juga biar semakin banyak orang baca tulisanku.
      Aku sering ngelakuin ini. Ninggalin buku di mall, bandara, dan tempat umum lainnya. Harapannya cuma satu, makin banyak yang baca karena takdir tulisan itu dibaca, kan?

      Delete
    2. Waahhh kalau gitu kayanya aku harus nguntit kakak deh kapan2(?) kali aja kakak ninggalin hati kakak buat aku awww eh engga2 maksudnya novelnya,-

      Delete
    3. Hahahha, masalahnya random, kapan pengin dan kalau punya stock hihi

      Delete
  17. Hi Dy,
    Khoyul nih.
    Berhubung selalu ditanyain orang tua dan tetangga tetangga, kapan kawin, makanya aku ikutan GA wedding dress ini.

    Aku pernah juga pakai nama Abby sebagai karakter novel (novelnya g pernah kelar dan g pengen dikelarin) keduluan kamu. 😊, tapi aku bukan mau komplain nama itu. Mau tanya sesuai syarat GA ini, Dy kalau punya ide dari awal sampai akhir (ending) sudah dipikirin dulu baru nulis atau nulis aja yang sudah ada, nanti ide lanjutan datang sendiri? Soalnya tiap kali dapat ide, aku bisa mengawali nulis tapi g bisa mengakhiri.

    Itu aja, terima kasih! 😄😄
    @Jkhoyul
    jukhoyul@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Khoyul!

      Hahaha ntar biar punya jawaban ya? Wiranya belum nemu #eh

      Dan..aku juga punya satu draft dengan nama Abi tapi Abi yang ini cowok *malah curhat*
      Aku selalu mulai menulis ketika aku tahu bagaimana harus memulai dan mengakhiri ceritaku plus tahu klimaksnya akan seperti apa.
      Karena buatku menulis itu serupa kita keluar dari rumah. Kalau nggak ada tujuan yang jelas mau ke mana ujung-ujungnya malah muter-muter nggak jelas, kan?
      Dan punya tujuan atau akhir itu yang jaga kita tetap di jalan yang benar, nggak ngelantur ke mana-mana.
      Jadi, aku membiasakan untuk menulis ketika aku tahu bagaimana harus mengakhirnya.

      Delete
  18. Nama: Putri Prama A.
    twitter: @putripramaa
    email: anantaprama@yahoo.co.id

    Hai, Kak Dy!
    Sekalian curhat deh di sini. Sebenernya, pas baca Psstt...! Aku mengharapkan Wira akan memiliki pasangan. Tapi, apa daya, sampai aku nutup novelnya pun, si Wira masih sendirian dan kasihan juga dia karena cintanya memilih yang lain. Lalu, sense fangirlingku muncul dengan menjadikan diriku sendiri menjadi pasangan Wira *gubrak* tapi, nggak tahu ngayalnya bagaimana. Daaan, Kak Dy beritahu kalau akan ada My Wedding Dress ini yang tokohnya Wira. Yeay! Aku bisa menyusup jadi Abby di bayanganku deh. Sebelum beli sendiri, aku berusaha dapat gratisannya hehehhe. xD
    So, ini pertanyaanku:
    Seperti yang kubaca akhir-akhir ini dari Sapardi Djoko Damono, beliau berkata bahwa jangan menulis saat jatuh cinta, jangan menulis saat patah hati, dll. Jadi, menurut kak Dy kapan waktu yang tepat untuk menulis? Bagaimana caranya supaya mood kita sendiri tidak terbawa ke tulisan?
    Terima kasih^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai #TeamWira

      Duh, maaf ya. Waktu di Pssst! bakalan aneh kalau mendadak Wira punya pasangan. Move on butuh proses, kan?
      Dan sebenarnya aku nggak mau bikin lanjutan kisah Pssst! sih, cuma karena banyak yang neror hahaha jadinya aku memutuskan untuk melanjutkan kisah Wira dkk.

      Waktu yang tepat untuk menulis? Setiap hari.
      Buatku menulis itu butuh komitmen dan konsistensi. Nggak bisa kalau nulis cuma pas jatuh cinta atau patah hati tapi setiap hari.
      Sediakan waktu khusus untuk menulis. Setiap hari. Jangan waktu sisa atau sesempatnya.

      Mood ini maksudnya perasaan ya? Aku belajar kalau tokoh punya perasaan masing-masing dan penulis bertugas menyampaikan perasaan mereka bukan perasaannya ketika menulis.
      Kalau mulai baper, saranku stop dulu. Bayangin perasaan tokoh, itu yang ditulis :)
      Semoga cukup jelas^^

      Delete
  19. Nama: Andria
    Akun twitter: @goodenoughoks
    Email: mawarhs12@gmail.com

    Apakah masih memungkinkan untuk meneruskan cerita roadtrip dua orang cewek yang kenalan karena tidak sengaja. Sepanjang perjalanan mereka akan ngobrolin berbagai hal termasuk tentang cinta, pernikahan dan kehidupan as cewek? Trus dibumbui ketemu dua cowok kembar kali ya hehehehe... (yang penting ganteng n baik)
    Soalnya idenya menarik kak, kalo biasanya cewek ketemu cowok, ini cewek ketemu cewek pasti seru juga kak :) jadi lebih terbuka obrolannya. Apalagi kalau akhirnya ketemu sama cowok ganteng nan baik :D :D :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hm, mungkin aja, sih.
      Soalnya ide itu menarik menurutku. Karena terkadang kita lebih ngerasa bebas ngobrol sama orang asing, kan?
      Tapi mungkin nggak akan ada cowok kembar atau mungkin bakal ada kemunculan cowok tapi nggak jadi fokus utama.
      Kapannya, aku nggak bisa janji hehehhe

      Delete
    2. Iya kak cowok kembarnya di skip aja hihihiii... Semoga kesampaian ya kak nulis tentang ini. Amin :)

      Delete
    3. aamiin! udah kebayang covernya, 2 cewek dengan mobil yang atasnya bisa kebuka hahahahah

      Delete
  20. Oh ya satu lagi kak :) aku pengen follow blog ini tapi aku cari follow by email dan by GFC kuk gak ada ya? Gimana cara follownya ya kak?
    Makasich ya kak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bentar aku cek ya. Harusnya sih ada, tinggal klik gitu

      Delete
  21. Nama : Erdina Yunianti
    Twitter : @Dinnaaa_27
    Email : erdinayunianti21@gmail.com

    Halluu kak Dy. Selamat untuk kelahiran anak barunyaa (My Wedding Dress) :D waahh finally aku berkesempatan untuk mewawancarai penulis yang bukunya sedang jadi wishlist ku ini hehehe..
    Pertanyaan untuk kak Dylunaly adalah adakah pesan moral yang ingin kak Dy sampaikan melalui tiap tokoh dalam novel My Wedding Dress ini? Dari sisi tokoh utamanya mungkin?? Itu aja dehhh :D
    Sukses terus untuk karya-karya kak Dy :) semoga bisa di baca banyak orang dan terima kasih atas waktunya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallooo~
      hahhaha, wawancara dong ya :p
      Pesan moral? Nggak ada. Aku nulis nggak pernah mikirin pesan moral. Aku nulis karena ada cerita yang pengin aku sampaiin.
      Tapi kalau terus pemabca dapat pesan moral atau pesan apapunlah itu namanya, itu nilai plus buat aku :)
      Nah, nanti kalau kamu udah baca, bisikin aku ya pesan apa yang kamu dapatin. janji? aku tunggu^^

      Delete
  22. Nama: Evita
    twitter: @evitta_mf
    email: evita.mf27@ymail.com

    Hai kak Dy,
    Aku selalu kagum sama cerita-cerita tentang proses penulisan sebuah novel. Menulis itu seperti proses yang panjang ya, nulis, riset, edit, baca ulang, edit lagi. Selama menulis kita juga kadang merasa bosan, kadang kita pengen menyelesaikan naskahnya, kadang tergoda buat ganti tema, kadang juga kita ragu bakal terbit atau tidak.
    Aku juga pengen jadi penulis kaya kak Dy... tapi ketakutanku yang paling besar itu, aku ragu sama tulisanku. Aku nggak pengin nanya kali ini, soalnya di atas udah banyak banget pertanyaan dan udah aku baca juga. Kurang lebih rasa penasaranku sama seperti pertanyaan-pertanyaan di atas.
    Nah, aku mau minta motivasi dari kak Dy, motivasiin aku dong kak supaya bisa konsisten menulis novel seperti kak Dy? Terimakasih ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, hai,
      Hm, motivasi?
      Kamu cukup ingat cerita yang bagus adalah cerita yang selesai.
      Sebelum kamu nggak pede sama tulisan kamu, pastikan dulu kamu sudah menuliskannya sampai selesai ya^^

      Delete
  23. Nama : Mukhammad Maimun Ridlo
    Twitter : @MukhammadMaimun
    Email : maimun_ridlo@yahoo.com

    Apa proyek menulis kak Dy selanjutnya ? Apakah masih tidak jauh dari novel ini (My Wedding Dress) ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo,

      Yap, yap, aku baru mulai proyek baru. Dan, jauh banget dari konsep atau tema My Wedding Dress. Hehehhe doain segera selesai ya

      Delete